Banyak yang mengira bahwa hasil karya anak jalanan tidak sebaik seniman-seniman ternama, mungkin pikiran itu harus dibuang jauh-jauh karena banyak karya anak jalanan yang sebanding bahkan jauh lebih kreatif dibandingkan hasil karya seniman-seniman ternama. Hanya nasib yang membuat mereka berbeda, Tapi tuhan tidak pernah membedakan semua hamba-hambaNya.
Saat saya berjalan di Blok M Square ternyata banyak seniman-seniman jalanan yang melukis di pelatarannya, menurut saya hasil karyanya sangat bagus, tidak seperti lukisan-lukisan murahan. Saya sempat berbincang bincang dengan salah satu pelukis yang ada disana. Namanya dodo, ia berasal dari Yogjakarta .
Pria dengan kumis tebal itu banyak bercerita, dari awal ia menjadi pelukis di jalanan dan sering dikejar SATPOL-PP sampai sekarang memiliki parkiran tetap yaitu di pelataran Blok M Square. Setiap hari ia memajang hasil lukisannya serta merapihkan seluruh peralatan melukisnya sejak pukul 9 pagi sampai dengan pukul 9 malam. Pelataran Blok M Square sudah seperti kantornya setiap hari ia pasti berada disana.
Pak dodo sudah menjadi pelukis jalanan selama 19 tahun, bakat melukisnya datang dengan sendirinya itu karena ia hobi melukis, katanya “melukis itu sudah seperti nafasnya”, jadi ia tidak akan pernah berhenti melukis sampai nafasnya benar-benar berhenti.
Harga lukisannya lumayan cukup terjangkau mulai dari 100rb sampai dengan jutaan rupiah, semua tergantung tingkat kesulitanya dan ukuran besarnya. Penghasilan tiap harinya tidak menentuk semua tergantung pesanan perharinya. Terkadang dalam satu hari tidak ada satu orang pun yang memesan lukisannya, tapi terkadang iapun merasa kewalahan karena terlalu banyak pesanan. Biasanya pesanan lukisan banyak berdatangan pada saat ada tanggal bersejarah, seperti hari pahlawan, tragedi revormasi, dan mengenang tokoh-tokoh bersejarah.
Seperti pada saat saya datang k Blok M Square bebrapa hari menjelang hari ibu tanggal 22 desember, banyak yang ingin memberi ucapan hari ibu dengan menggunakan lukisan. Seperti saya yang awalnya hanya berniat untuk memesan karikatur orang tua saya namun karena cerita pak dodo itu sangat menarik membuat saya ingin mengetahuinya lebih mendalam maka saya semakin banyak bertanya dan memutuska untuk membuat karya fotografi beserta ceritanya.
Mereka yang ada di jalanan bukan berarti orang-orang jalanan yang selalu memiliki citra negatif, jangan lah melihat dari satu sisi saja,tapi lihatlah dari sisi lainya, seperti hasil karyanya, usahanya dan masih banyak lainnya. Andai mereka bisa memilih mereka pun tidak pernah menginginkan ada di jalanan mereka ingin punya tempat sendiri, mereka ingin hidup layak seperti orang lain.
Maka dari itu janganlah pernah melihat mereka sebelah mata, tapi lihatlah dengan kedua mata kita bahwa mereka itu sama dengan kita, mereka itu bagian dari hidup kita.